RSS

Agar Anak Pintar Sejak Dalam Kandungan

ADALAH hal yang sangat naif, ketika seorang anak menjadi bodoh, nakal, pemberang, atau bermasalah, lalu orang tua menyalahkan guru, pergaulan di sekolah, dan lingkungan yang tidak beres. Tiga faktor itu hanya berperan dalam proses perkembangan anak, sedangkan bakat anak itu menjadi bodoh, nakal, atau pemberang justru terletak dari bagaimana orang tua memberikan awal kehidupan si anak tersebut.

Bukan hal aneh bahwa seorang anak dapat dididik dan dirangsang kecerdasannya sejak masih dalam kandungan. Malah, sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi. Hal ini diungkap dokter spesialis anak, dr Sudjatmiko, MD SpA.

Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Secara prinsip, menurut Sudjatmiko, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan itu bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya, asupan protein, karbohidrat, dan mineralnya terpenuhi dengan baik.

Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri, sebenarnya bukan hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan, dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika ia hamil, dari segi fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.

Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya–boleh dikatakan sangat jarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Malah, kerap kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.

Faktor kedua adalah kebutuhan kasih sayang. Seorang ibu harus menerima kehamilan itu, dalam arti kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembangnya bayi tidak akan optimal. “Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima risiko dari kehamilannya,” kata mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Dokter Anak Indonesia itu. “Risiko itu, misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir akan mengganggu pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi juga merasa terganggu dengan kehamilannya itu. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya,” tambahnya.

Selain itu, menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini, ada faktor psikologis yang memengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen di antara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.

Juga harus ada support (dukungan). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan orang tua dapat mengurangi perkembangan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. “Jadi, variabel kasih sayang tadi adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tenteram,” lanjut Sudjatmiko.

Faktor ketiga adalah adanya perhatian penuh dari si ibu hamil terhadap kandungannya. Ia dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dalam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.

Sebaliknya, bila si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stres, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimuli juga ikut gelisah. “Yang paling baik adalah stimuli berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang. Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi,” ujar Sudjatmiko.

Tapi, stimuli itu sendiri lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia di atas enam bulan. Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai bisa berfungsi.

Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu hamil harus tetap menjaga nutrisi yang didapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntik TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Mula-mula sekali sebulan, dan pada bulan terakhir menjelang kelahiran (partus), diperketat menjadi tiga minggu sekali, lalu dua minggu sekali, dan bahkan mendekati partus menjadi setiap minggu.

Sudjatmiko juga menyarankan untuk tidak meminum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan semacam itu hanya omong kosong. “Pemberian obat semacam itu percuma saja, dan tidak berpengaruh apa-apa,” katanya. “Yang penting, ciptakan saja lingkungan mendidik, yaitu tiga faktor tadi.

Sementara itu, psikolog anak Dra Surastuti Nurdadi juga mengungkapkan pendapat yang sama. Stimulasi positif, menurutnya, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini, diharapkan ketika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. “Stimulasi menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.

Bahkan, lanjut Surastuti, bayi masih dalam kandungan bisa distimuli dengan diperdengarkan musik klasik, diajak berbicara, dan diberikan elusan penuh kasih sayang. Orang tua juga harus siap dan berusaha mengajarkan cara anaknya bersosialisasi dengan dunia luar ketika ia masih di dalam rahim.

Tapi, mengapa musik klasik? Pendapat semacam ini memang terus menjadi topik bahasan. Musikus hebat seperti Adhi MS, pimpinan Twilite Orchestra, juga meyakini musik klasik dapat merangsang kecerdasan bayi sejak dalam kandungan. Bahkan, untuk jenis musik yang ‘merangsang bayi’ ini sudah banyak dijual di toko-toko kaset tertentu.

Tapi, untuk lebih tuntasnya kupasan mengenai hal itu, coba kita simak penuturan Surastuti yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Musik klasik, katanya, memiliki berbagai macam harmoni yang terdiri dari nada-nada. Nada-nada inilah yang memberikan stimulasi berupa gelombang alfa. Gelombang ini memberikan ketenangan, kenyamanan, dan ketenteraman, sehingga anak dapat lebih berkonsentrasi.

“Menurut beberapa penelitian, musik klasik memang termasuk metode yang tepat. Anak menjadi siap menerima sesuatu yang baru dari lingkungannya,” ujar pengasuh rubrik konsultasi di Klinik Anakku ini. Tapi, jangan coba-coba memperdengarkan musik-musik keras kepada bayi dalam kandungan. Konon, justru menyebabkan timbulnya kebingungan pada si jabang bayi!

Popularity: 99%

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 9, 2012 inci Uncategorized

 

Cairan Ajaib: Air Susu Ibu

Cairan Ajaib: Air Susu Ibu.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized

 

Mempersiapkan Ayah Untuk Hari Persalinan

Ketika seorang wanita hamil, sebagian besar perhatian dunia luar adalah pada ibu tersebut. Di satu sisi, ini masuk akal karena ibu yang merasakan pengalaman perubahan fisik selama kehamilan dan kelahiran. Tapi bagaimana dengan ayah? Ayah juga, melalui pengalaman selama kehamilan dan kelahiran. Pertama kali ayah harus berdamai dengan transisi peran dan tanggung jawab dalam keluarga, dan menangani perasaan mereka sendiri seperti rasa takut, kegembiraan dan kecemasan.

Menjadi seorang Ayah membutuhkan persiapan, pemahaman dan komunikasi selama kehamilan! Berikut ini adalah langkah sederhana, tapi kunci, yang dapat Anda ambil untuk melibatkan, dukungan dan mempersiapkan pasangan Anda, membantu untuk meningkatkan pengalaman bagi  Anda berdua.

Bersama-sama menghadiri pertemuan prenatal atau kelas ibu hamil .  ini memungkinkan bagi ayah untuk memahami lebih lanjut tentang perawatan pranatal, mengalami hal-hal menarik seperti mendengar detak jantung bayi, dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sendiri ke bidan/dokter yang melayani Anda. Kelas ibu hamil dirancang untuk ibu dan ayah. Untuk ayah yang tidak selalu membaca tentang serba-serbi kehamilan dan persalinan (dan ibu yang membaca terlalu banyak), kelas interaktif yang mengajarkan seluk beluk kelahiran, termasuk teknik mengatasi dan strategi menghadapi rasa nyeri, ini akan sangat sangat berharga bagi Anda.

Buat rencana melahirkan Anda bersama-sama. Konsultasikan ke bidan/dokter untuk memastikan kehamilan Anda sehat dan aman!ingat proses persalinan adalah pengalaman yang luar biasa yang akan selalu di kenang oleh keluarga. Jadi persiapkan sebaik-baiknya. Baca: http://www.bidankita.com/index.php?option=com_content&view=article&id=302:pentingnya-rencana-persalinan-birth-plan-untuk-anda&catid=44:natural-childbirth&Itemid=56

Tanyakan dan diskusikan dengan pasangan menggunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka seperti, “Ceritakan apa yang Anda pikirkan mengenai rencana kelahiran kita.” Atau “Bagaimana perasaan Anda tentang dokter/bidan yang melayani kita?” Atau “Apa kekhawatiran Anda yang paling tentang kelahiran dan proses persalinan nanti?”

Dengan mendiskusikan semuanya maka diharapkan terjalin komunikasi yang harmonis sehingga dalam mengambil keputusan pun akan lebih bijak.

Beberapa hal yang bisa Ayah lakukan untuk persiapan menjelang istri melahirkan:

1. Menyiapkan tas untuk persiapan persalinan, tas ini penting untuk disiapkan karena akan berguna sebagai peralatan pribadi selama ibu ada dirumah sakit. Jika ibu melahirkan secara normal, kira-kira 2-3 hari berada di rs, kalo cesar 3-4 hari, nah jumlah isi tas ini disesuaikan dengan perkiraan si ibu berada di RS:

a. Untuk ibu.

1) Baju atasan (lebih bagus yang berkancing depan, jadi kalo mau menyusui gampang);

2) Sarung (agar si ibu tidak repot membuka celana jika ingin ke kamar mandi);

3) Bra (kalo bisa bra menyusui ya)

4) Celana Dalam (yang banyak kalo bisa yang disposable biar nga repot nyuci-nyuci lagi);

5) Gurita/korset/stagen (kalo si ibu mau langsung pake);

6) Peralatan mandi (di RS mungkin disediain, tapi mungkin si ibu pengen peralatan mandi pribadinya);

7) Breastpad (alat penahan ASI, jika ASI sudah keluar, tapi biasanya di hari2 pertama belum terlalu deras );

8) Pembalut untuk ibu melahirkan

9) Kaus Kaki untuk ibu, karena kadang segera setelah melahirkan kaki terasa dingin ini karena pengaruh penurunan hormone oksitosin yang drastic membuat ibu menggigil, pakaikan kaos kaki untuk mengurangi keluhan.

10) Bantal dan guling jika perlu, karena biasanya bantal rumah sakit kurang empuk dan kurang nyaman ;

11) Barang-barang kecil penunjang ibu (optional- misal carger hp, makanan kecil, minuman ringan, kosmetik, dll).

b. Untuk Bayi

1) Baju bayi lahir (biasanya RSudah nyediain, Andacuma bawa baju buat pulang saja);

2) Popok;

3) Bedongan/gurita;

4) Topi bayi (ini sangat penting)

5) Selimut/jaket bayi;

6) Gendongan;

7) Obat-obatan bayi (bedak, minyak telon,tissue basah, kapas).

c. Untuk ayah

1) Baju ganti juga peralatan mandi

2) Dan jangan lupa bawa uang.

 

2. Jika istri mengeluh sakit, alihkan perhatiannya, biasanya ampuh kalo Anda membicarakan hal-hal yang menyenangkan hatinya. Misal istri saya suka sekali jalan-jalan ke mall dan nonton bioskop, nah bahaslah tentang mall dan nonton bioskop.berikan juga sugesti-sugesti positif ke istri Anda sesering mungkin.

3. Pijat istri, walaupun istri belum meminta, karena selain me-releks-kan otot-ototnya yang tegang, istri akan lebih merasa disayang dan di dukung

4. Sabar, itulah kata yang akan sering diucap suami. Sabar buat sang istri juga sabar buat sang suami.

5. Jangan berhenti untuk menghibur dan memberi semangat. Ceritakan tentang masa-masa indah saat baru menikah dulu, atau saat-saat indah yang akan terjadi setelah kelahiran sang buah hati.

6. Jangan lupa untuk membantu istri mengukur jeda kontraksi, jeda yang dihitung adalah saat kontraksi berakhir dan awal dari kontraksi berikutnya. Jika jeda +/- 3 menit, maka janin Anda sudah mendekati kelahirannya.

7. Catat nomor telepon penting di Hp, nomor rs, dokter/bidan, mertua, agen tiket pesawat, dan semua orang yang Anda anggap penting.

8. Buat “to do list” di selembar kertas, atau di ayah dan tulis apa saja yang harus Anda lakukan lakukan. Agar ketika tanda-tanda istri Anda untuk melahirkan telah muncul, kita tau harus berbuat apa dan tidak panik.

9. Yang terakhir, jangan lupa banyak-banyak berdoa. Untuk keselamatan sang buah hati, si ibu maupun si bapak dalam masa proses peralinan.

Nah semoga bias membantu

Salam Hangat

Bidan Kita.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized

 

Cairan Ajaib: Air Susu Ibu

Air susu ibu (ASI) adalah sebuah cairan tanpa tandingciptaan Allah untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama, ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan sistem saraf. Makanan-makanan tiruan untuk bayi yang diramu menggunakan tekhnologi masa kini tidak mampu menandingi keunggulan makanan ajaib ini.

 

Fakta tentang “Makanan Paling Segar”[ASI]

 

Fakta tentang ASI tidak berhenti hanya sampai di sini. Peran penting yang dimainkannya terhadap kesehatan bayi berubah seiring dengan tahapan-tahapan yang dilalui bayi dan jenis zat-zat makanan yang dibutuhkan pada tahapan tertentu. Kandungan ASI berubah guna memenuhi kebutuhan yang sangat khusus ini. ASI, yang selalu siap setiap saat dan selalu berada pada suhu yang paling sesuai, memainkan peran utama dalam perkembangan otak karena gula dan lemak yang dikandungnya. Di samping itu, unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

 

Meskipun disebut sebagai susu, cairan ajaib ini sebenarnya sebagian besarnya tersusun atas air. Ini adalah ciri terpenting, sebab selain makanan, bayi juga membutuhkan cairan dalam bentuk air. Keadaan yang benar-benar bersih dan sehat mungkin tidak bisa dimunculkan pada air atau bahan makanan, selain pada ASI. Namun ASI – sedikitnya 90% adalah air – , memenuhi kebutuhan bayi akan air dalam cara yang paling bersih dan sehat.

 

ASI dan Kecerdasan

 

Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan otak pada bayi yang diberi ASI lebih baik daripada bayi lain. Penelitianpembandingan terhadap bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik oleh James W. Anderson – seorang ahli dari Universitas Kentucky – membuktikan bahwa IQ [tingkat kecerdasan] bayi yang diberi ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga 6 bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui kurang dari 8 minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

 

Apakah ASI Dapat Memerangi Kanker?

 

Selanjutnya…

 

Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbuktibahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit,melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupunsecara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketikasebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah ditumbuhkandi dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di Universitas Lund,Swedia, memimpin kelompok penelitian yang menemukan rahasia mengagumkan ASI ini

 

Awalnya, para peneliti memberi perlakuan pada sel-sel selaput lendirusus yang diambil dari bayi yang baru lahir dengan ASI. Dan ini faktanya:

  1. Mereka mengamati bahwa gangguan yang disebabkan oleh bakteri Pneumococcus dan dikenal sebagai pneumonia berhasildengan mudah dihentikan oleh ASI.
  2. Bayi yang diberi ASI mengalami jauh lebih sedikit gangguan pendengaran dibandingkan bayi yang diberi susu formula, dan menderita jauh lebih sedikit infeksi saluran pernapasan.
  3. Pasca serangkaian penelitian, diperlihatkan bahwa ASI jugamemberikan perlindungan melawan kanker. Setelah menunjukkan bahwa penyakit kanker getah bening yang teramati pada masa kanak-kanak ternyata sembilan kali lebih sering menjangkiti anak-anak yang diberi susu formula, mereka menyadari bahwa hasil yang sama berlaku pula untuk jenis-jeniskanker lainnya.
  4. Menurut hasil penelitian tersebut, ASI secara tepat menemukankeberadaan sel-sel kanker dan kemudian membunuhnya. Adalah zat yang disebut alpha-lac (alphalactalbumin), yang terdapat dalam jumlah besar di dalam ASI, yang mengenali keberadaanse-sel kanker dan membunuhnya. Alpha-lac dihasilkan olehsebuah protein yang membantu pembuatan gula laktosa di dalam susu  

Berkah Tanpa Tara Ini Adalah Karunia Allah

 

Ciri menakjubkan lain dari ASI adalah fakta bahwa ASI sangatbermanfaat bagi bayi apabila disusui selama dua tahun. Pengetahuan penting ini, hanya baru ditemukan oleh ilmu pengetahuan, telah diwahyukan Allah empat belas abad silamdi dalam ayat-Nya:  ”Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan…” (QS, Al Baqarah, 2:233)

Sang ibu bukanlah yang memutuskan untuk membuat ASI, sumber zat makanan terbaik bagi bayi yang lemah yang memerlukan makanan didalam tubuhnya. Sang ibu bukan pula yang menentukan beragam kadar gizi yang dikandung ASI. Allah Yang Mahakuasa-lah, Yang mengetahui kebutuhan setiap makhluk hidup dan memperlihatkan kasih sayang kepadanya, Yang menciptakan ASI untuk bayi di dalam tubuh sang ibu.

 

SUBHANALLAH

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized

 

CERDAS DAN SHOLEH SEJAK DALAM KANDUNGAN

Memiliki anak yang cerdas dan sholeh pasti merupakan dambaan setiap orang tua. Harapan itu bukanlah suatu hal yang mustahilGambar apabila dipersiapkan sejak dini. Bukan berarti harus menunggu punya anak terlebih dahulu untuk mempersiapkan semua itu, tetapi bisa dipersiapkan sejak anak masih di dalam kandungan, ataupun bahkan sejak orang tua belum menikah pun juga sudah bisa mempersiapkan.

Siapa yang tidak bangga apabila memiliki anak yang berprestasi di sekolah? Siapa yang tidak bangga apabila anak-anaknya memiliki bakat dan karya yang bermanfaat? Siapa yang tidak merasa bahagia memiliki anak-anak yang sholeh? Siapa pun itu, bagaimana pun kondisi sosial dan ekonomi seseorang, pasti menginginkan anak-anaknya pintar, sukses, dan berakhlak baik.

Memiliki anak yang cerdas dan pintar bukanlah suatu hal yang gampang. Bagaimana memilihkan sekolah yang terbaik untuknya, menjaga makanan yang masuk ke dalam perutnya, mengontrol jam belajar dan rutinitas sehari-harinya, memberi les tambahan seperti les bahasa di luar jam sekolahnya, dll. Setiap orang tua berusaha memberikan yang terbaik sesuai kemampuan masing-masing. Namun, tahukah kita, sebenarnya pendidikan anak bisa dimulai sejak anak dalam kandungan? Tentu saja bukan seperti orang dewasa dengan mengajari membaca atau berhitung kepada si janin. Tapi bayi di dalam kandungan dapat mendengar bunyi-bunyi tertentu sambil mengalami sensasi tertentu.

Misalnya, tatkala si Ibu mengatakan ‘tepuk’, anak dalam kandungan mendengar bunyi ‘t-e-p-u- dan k’, karena pada saat yang bersamaan si ibu menepuk perutnya. Kombinasi bunyi dan pengalaman ini memberi kesempatan bagi anak dalam kandungan untuk belajar memahami hubungan tentang bunyi dan sensasi pada tingkat pengenalan praverbal.

Otak adalah suatu organ yang komponen lemaknya ± 60%. Pada masa perkembangan janin dalam kandungan, otak mengambil 70% dari total energi ibu. Selama dalam kandungan sampai dengan bayi lahir untuk perkembangan otak dan saraf yang optimal dibutuhkan asam lemak esensial yang spesifik misalkan decosahexanoic Acid (DHA) yaitu asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty acids). Perlu diketahui bahwa perkembangan otak manusia dimulai dalam kandungan dan perkembangannya menjadi lambat setelah usia 3 tahun, jadi DHA penting pada fase ini.

Beberapa penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir menunjukan bahwa selama berada dalam rahim, anak dapat belajar, merasa, dan mengetahui perbedaan antara gelap dan terang. Ketika umur kandungan telah mencapai lima bulan, maka instrumen indra anak dalam kandungan sudah potensial menerima stimulasi dan sensasi dari luar rahim, seperti indra peraba bayi sudah bisa merasakan sentuhan dan rabaan orang tuanya, indra pendengaran bayi sudah mampu mendengar, misalnya suara khas ibunya, dan indra penglihatan bayi sudah mampu melihat sinar terang dan gelap di luar rahim. Dengan latihan pendidikan pralahir berarti memberikan stimulasi sistematis bagi otak dan perkembangan saraf bayi sebelum dilahirkan. Selain itu, latihan-latihan edukatif pralahir membantu bayi lebih efektif dan efisien dan menambah kapasitas belajar setelah ia dilahirkan.

Para peneliti telah menemukan banyak hal, mengenai keistimewaan pendidikan pralahir ini, diantaranya adalah: peningkatan kecerdasan otak bayi, keseimbangan komunikasi lebih baik antara anak (yang telah mengikuti program pendidikan pralahir) dengan orang tuanya, anggota keluarganya dan atau dengan lingkungannya dibanding dengan teman-temanya yang tidak mengikuti program pendidikan pralahir. Dr. Craig dari University of Al-abama menunjukkan bahwa program-program stimulasi dini meningkatkan nilai tes kecerdasan dalam pelajaran utama pada semua anak yang diteliti dari masa bayi hingga usia 15 tahun. Anak-anak tersebut mencapai kecerdasan 15 hingga 30 persen lebih tinggi.

Sebenarnya, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan (anak pralahir) merupakan hasil dari sebuah proses yang sistematis dengan merangkaikan langkah, metode dan materi yang dipakai oleh orang tuanya dalam melakukan pendidikan (stimulasi edukatif) dan orientasi serta tujuan ke mana keduanya mengarah dan mendidik.  Bahkan dalam Islam, pendidikan pralahir ini hendaklah dimulai sejak awal pembuahan (proses nuthfah). Artinya, seorang yang menginginkan seorang anak yang pintar, cerdas, terampil dan berkepribadian baik (saleh/salehah), ia harus mempersiapkan perangkat utama dan pendukungnya terlebih dahulu.

Adapun persiapan yang perlu dilakukan adalah memulai dan melakukan hubungan biologis secara sah dan baik, serta berdoa kepada Allah agar perbuatannya tidak diganggu setan dan sia-sia. Selain itu, menggantungkan permohonan hanya kepada Allah semata agar dikaruniai seorang anak yang shaleh.

Rasulullah bersabda: “Manakala seseorang di antara kalian sebelum menggauli istrinya terlebih dahulu mengucapkan ‘Bismillaahi, Allohumma janibnaasy syaithoona wa jannibi syaithoona maa rozaqtanaa’ (dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, hindarkanlah kami dari gangguan setan dan hindarkan pula anak yang akan Engkau anugrahkan kepada kami dari gangguan setan), kemudian dilahirkanlah dari keduanya seorang anak, niscaya selamanya setan tidak akan mengganggunya.” (Muttafaqun ‘Alaihi).

Subhanalloh, Rasulullah sendiri yang mengatakan bahwa seorang anak yang lahir dengan awal yang baik maka selamanya tidak akan diganggu setan. Tidakkah kita terpesona dengan kalimat-kalimat di atas?

Praktek memberikan stimulus pendidikan anak dalam kandungan telah dilakukan jauh sebelum teori dan praktek di atas dikembangkan. Konon, Nabi Zakaria telah memberikan stimulasi pendidikan pada anak pralahir yaitu anak yang dikandung oleh istrinya, sebagaimana diisyaratkan dalam Al-Qur`an surat Maryam (19) ayat 10-11. Di dalamnya dijelaskan bahwa pelayanan stimulasi pendidikan yang dilakukan oleh Nabi Zakaria telah membuahkan hasil yang yang bagus, yakni anak yang memiliki kecerdasan tinggi dalam memahami hukum-hukum Allah. Selain itu digambarkan pula bahwa anak yang dikaruniai itu adalah sosok yang terampil dalam melaksanakan titah Allah, memiliki fisik yang kuat, sekaligus seorang anak yang sangat berbakti kepada orang tuanya, sebagaimana diisyaratkan pada kelanjutan ayat 12-15 masih dalam surat yang sama. Bahkan, kemudian anak tersebut dipercaya dijadikan pewaris tunggal orang tuanya yakni tugas kenabian. Subhanallah.

Ini adalah suatu praktek pendidikan anak dalam kandungan yang dilakukan secara bersama antara suami dan istri dengan kesamaan visi dan misi yaitu orientasi pendidikan yang bersumber pada motivasi untuk memurnikan keesaan Allah semata. Sebuah kondisi yang membuahkan keridhaan Allah sehingga dengan curahan rahmat-Nya keberkahan pun mengalir mengiringi laju bahtera rumah tangga tersebut.

“Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka, setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata, ‘Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur’.” (Al-A’raaf : 189)

“Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu”. Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”.” (QS. Al-A’raaf: 172).

Pernyataan ini harus terus melekat dalam cita-cita hidup dan kehidupan setiap manusia, mulai sejak alam rahim (alam kandungan ibu), di dalam alam dunia, dan sampai alam akhirat.

Sebagai orang tua yang memegang prinsip ajaran Islam, sebaiknya ia dapat memformulasikan keyakinannya itu dalam kehidupan anak-anaknya kelak. Hal mendasar yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan contoh kebiasaan-kebiasaan beribadah bagi anaknya yang sedang tumbuh dan berkembang dalam kandungannya.

Untuk mencapai sifat-sifat kesempurnaan akhlak ini hendaklah orang tuanya memberikan contoh-contoh positif bagi anak-anaknya termasuk anak yang masih dalam kandungannya. Contoh keteladanan orang tua kepada anak yang masih dalam kandungan hanya memberikan sensasi-sensasi positif, dengan lembut penuh kasih sayang yang berorentasi kepada akhlak, seperti berbicara sopan, penuh rasa hormat, dan kasih sayang, mengharapkan anak-anak dalam kandungan responsif dan mengulang-ngulang latihan/sensasi tersebut, dengan rasa tenang dan senang.

Dengan membiasakan langkah-langkah sederhana dalam berbagai materi yang dapat memberikan sensasi atau stimulasi di mana si Bayi didalam kandungan dapat menjawab atau meresponsnya, diharapkan si anak kelak dapat lebih banyak menerima dan meningkatkan minat dan keterampilan pada hal-hal yang baru. Keadaan tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan daya kecerdasan otak dan sensitif terhadap suasana ilmiah si anak pralahir.

Referensi:

Abdurrahman, Jamal. 2005. Tahapan Mendidik Anak Teladan Rasulullah. Bandung: Irsyad Baitus Salam.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized

 

Mengasah Otak Kanan dan Kiri Untuk Bekerja Sama Baiknya

Setiap orang tua pasti seneng anaknya ranking dikelas, pasti bangga anaknya pinter fisika, matematika dan sederet mata pelajaran lainnya. Namun sering kali kita lupa bahwa kecerdasan anak dibidang akademis hanya membuktikan fungsi otak kiri anak terstimulasi dengan baik, tapi bagaimana dengan otak kanannya?

Baru-baru ini saya berkesempatan mengikuti seminar yang membahas mengenai fungsi otak kiri dan kanan. Prof. Dr. A. Purba,dr. MSC.AIFO, Guru Besar Kedokteran UNPAD, yang bertindak sebagai pembicara, menjelaskan bahwa belahan otak kiri dan kanan masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda. Belahan otak kiri berhubungan dengan hal-hal yang bersifat logika, analisa, bahasa, matematika. Fungsi otak kiri ini berkaitan dengan kecerdasan intelektual (IQ), sedangkan belahan otak kanan berkaitan dengan hal-hal yang bersifat abstrak, kreativitas, imajinasi dan spiritual. Fungsi otak kanan ini berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ). Kedua belahan otak kiri dan kanan sama penting dan sama kuatnya. Mereka saling melengkapi satu dengan yang lain. Namun yang menjadi kendala adalah kondisi pendidikan saat ini cendrung menuju dominasi fungsi otak kiri, banyaknya anak diberi les tambahan ini itu, hanya akan memberi beban berlebihan pada otak kiri akibatnya akan menghasilkan generasi-generasi yg pandai mengkritik, pandai meniru namun miskin ide, tidak produktif dan tidak mempunyai kemampuan memberikan solusi yang komprehensif. Nah, bagaimanakah cara agar kedua otak ini dapat berfungsi dengan sama baiknya?

Jawabannya ternyata sangat simple yaitu, JANGAN KURANGI WAKTU BERMAIN ANAK. Bermain disini tentulah bermain yg bisa merangsang kreativitas anak, permainan2 sederhana seperti bernyanyi, menari, bahkan permainan lompat tali yg terlihat sederhana pun memiliki makna pembelajaran, contoh : pada saat melompat anak akan berusaha mengikuti ritme putaran tali, ini merangsang aspek kognitif dan psikomotorik anak. Melalui bermain, anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik. Satu hal lagi yg ternyata tidak kalah simple untuk dapat menstimulasi otak kanan anak yaitu melalui MENDONGENG. Ya mendongeng atau story-telling ini mungkin sudah akrab sejak kita masih kecil. Lewat mendongeng anak dapat mengasah daya pikir dan imajinasinya, mendengarkan sebuah dongeng umumnya anak akan membentuk visualisasinya sendiri dari cerita yang didengarkan. Ia dapat membayangkan seperti apa tokoh-tokoh maupun situasi yang muncul dari dongeng tersebut. Lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitas dengan cara ini. Saya jadi inget sewaktu saya kecil dulu, nenek sayalah orang yang paling sering mendongeng untuk saya. Tanpa sadar kebiasaan ini tertular kepada saya, saya jadi suka mendongeng untuk anak saya yang sekarang berumur 3 tahun. Kegiatan mendongeng ini sering kami lakukan kapan saja dan dimana saja, sebelum tidur bahkan saat diperjalanan. Mendongeng ini juga jadi senjata ampuh saya buat membujuk anak saya kalo tiba-tiba mogok makan. Misalnya, saya akan mendongeng tentang pangeran dari negeri antah berantah yg berhasil menyelamatkan seorang puteri dengan melawan naga besar setelah sang pangeran mendapatkan tenaga extra setelah menghabiskan makan siangnya hehehehe, atau ketika anak saya tiba-tiba mogok sikat gigi, saya akan mendongeng tentang putri kecil yang tidak bisa tidur karena sakit gigi akibat lupa menggosok gigi. Kuncinya adalah kreativitas kita untuk menyajikan cerita-cerita yang memiliki nilai positif dan patut ditiru oleh anak.

So, Mommies, ajaklah anak-anak anda untuk lebih terlibat pada permainan-permainan edukatif, ketimbang membiarkan mereka nonton didepan televisi seharian atau hanya duduk bermain video game, dan jangan lupa, mendongenglah 😀

*Artikel ini dikirimkan oleh Tita

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized

 

Hello world!

Welcome to WordPress.com! This is your very first post. Click the Edit link to modify or delete it, or start a new post. If you like, use this post to tell readers why you started this blog and what you plan to do with it.

Happy blogging!

 
1 Komentar

Ditulis oleh pada Mei 7, 2012 inci Uncategorized